Kamis, 24 Februari 2011

BEDAK DAN MINYAK

Oleh dr. Eric Gultom, Dokter spesialis anak, di Jakarta
Apakah bayi saya perlu diberi bedak?
Jawabannya, bisa ya dan bisa tidak! Jika tujuannya untuk membuat tubuh bayi menjadi harum, untuk mengeringkan keringat, dan menyeka bekas BAK (buang air kecil) atau sesudah cebok, sebaiknya bedak tidak diborehkan
.
Pasalnya, di daerah tropis bayi Anda cenderung lebih sering berkeringat. Kalau Anda mengoleskan bedak di tubuhnya, akan terjadi persenyawaan antara bedak dengan keringat. Padahal, campuran keduanya merupakan media yang baik untuk berkembang biaknya kuman di permukaan kulit. Terutama di bagian tubuh tertutup macam lipatan leher, ketiak, atau selangkangan.
Selain itu, campuran air dan bedak akan menutup pori-pori kulit bayi yang sangat halus. Bahkan, bisa pula menyumbat pernapasan kulit dan saluran kelenjar keringat bila diborehkan terlalu tebal. Masalah lain yang dapat timbul adalah menyebabkan lebih banyak keringat buntet dan ruam di permukaan kulit.
Untuk membersihkan bayi, sebenarnya cukup gunakan air, lalu seka sampai benar-benar kering. Cukup seperti itu, tanpa ditambah-tambahi dengan bedak atau minyak lainnya. Bedak hanya boleh dipakai untuk mencegah tergoresnya kulit kering.
Akan tetapi kulit kering jarang terjadi di negeri tropis, mengingat udara yang cukup lembap dan kulit cenderung lebih basah. Berbeda dengan di negara empat musim yang mempunyai kelembapan udara lebih rendah.
Bila ingin juga memakai bedak, sebaiknya bubuhkan tipis-tipis saja di permukaan kulit. Caranya, taburkan sedikit bedak di tangan kita, lalu oleskan tipis-tipis di bagian tubuh, terutama yang mudah tergores.
Bagaimana dengan berbagai minyak, baby oil, atau baby cream?
Bahan minyak-minyakan, misalnya minyak telon dan minyak kayu putih, sering diborehkan dengan alasan mencegah masuk angin dan menghangatkan tubuh bayi (terutama minyak kayu putih). Padahal, bahan minyak-minyakan, terutama baby oil dan baby cream, lebih parah lagi dampaknya dalam hal menyumbat pori-pori kulit dan saluran kelenjar keringat.
Oleh karena itu, sebaiknya produk minyak-minyakan itu tidak diborehkan pada kulit bayi Anda. Selain menyumbat pori, bahan minyak-minyakan, seperti minyak telon dan minyak kayu putih, dapat menyebabkan iritasi bagi kulit bayi Anda. Akibatnya, sering kali kulit menjadi kering seperti terbakar dan bersisik (beruntusan).
Kalau alasannya untuk menghangatkan tubuh, cukup kenakan baju hangat untuk bayi Anda. Tidak kalah penting, dekaplah bayi Anda. Selain memberi kehangatan, juga menambah erat ikatan emosional antara Anda dengan bayi Anda.
Bagaimana? Mudah dan murah bukan? (intisari)
SI MEONG DAN SI GUGUG SUMBER PENYAKIT!!
Selain rabies dan leptospirosis, banyak lagi penyakit hewan yang bisa menjangkiti manusia. Jadi, masih perlukah memelihara hewan buat anak?
Banyak jenis hewan peliharaan untuk anak yang bisa dipelihara di rumah. Kucing dan anjing cuma salah dua di antaranya. Masih ada lagi iguana, ular, monyet, kelinci, tupai, tikus, ikan, berbagai jenis burung, sampai hewan yang rada seram seperti anak macan.
Tapi, amankah hewan-hewan peliharaan ini untuk si kecil maupun anggota keluarga lainnya? "Selama hewan itu dipelihara dengan baik dan benar oleh pemiliknya, aman-aman saja," ungkap Drh. Yeye Seri Danti. "Tapi tentu saja, kesehatan hewan peliharaan itu juga mesti diketahui lebih dulu."
Dokter hewan lulusan UGM ini mengingatkan, ada beberapa penyakit dari hewan peliharaan yang bisa menular pada pemiliknya. Entah melalui kontak fisik dengan hewan, dengan tempat makan, tempat feses, kandang, atau melalui perantara seperti udara dan air.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar